Pengertian dan Unsur-Unsur Tabung
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali benda-benda
yang berbentuk tabung yang bisa kita temui, misalnya kaleng minuman bersoda,
kaleng susu, dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa gambar benda yang
berbentuk tabung.
Sumber gambar: Google Images |
Benda-benda di atas jika digambarkan secara
geometris akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Gambar di atas terlihat bahwa bangun ruang yang berbentuk tabung terdiri dari dua buah lingkaran yakni bagian bawah yang dikenal dengan istilah alas tabung dan bagian atas yang dikelan dengan istilah tutup tabung. Berdasarkan hal tersebut maka pengertian tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua sisi yang sejajar dan kongruen berbentuk lingkaran serta sisi lengkung.
Gambar di atas terlihat bahwa bangun ruang yang berbentuk tabung terdiri dari dua buah lingkaran yakni bagian bawah yang dikenal dengan istilah alas tabung dan bagian atas yang dikelan dengan istilah tutup tabung. Berdasarkan hal tersebut maka pengertian tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua sisi yang sejajar dan kongruen berbentuk lingkaran serta sisi lengkung.
Masih ingatkah Anda dengan unsur-unsur lingkaran? Unsur-unsur yang dimiliki oleh tabung hampir
sama seperti unsur-unsur yang dimiliki oleh lingkaran. Apa saja unsur-unsur dari bangun
ruang tabung?
Untuk mengetahui unsur-unsur bangun ruang tabung
perhatikan gambar di bawah ini.
Berdasarkan gambar di atas, tabung memiliki unsur-unsur
sebagai berikut.
a. Sisi
alas dan tutup tabung
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa tabung
dibatasi oleh dua buah lingkaran yakni bagian bawah (sisi alas) dan bagian atas
(tutup tabung). Sisi alas tabung merupakan sisi yang berbentuk lingkaran dengan
pusat T1 (lihat gambar di atas), sedangkan tutup tabung merupakan sisi yang
berbentuk lingkaran juga dengan pusat T2 (silahkan lihat gambar di atas).
b. Pusat
Lingkaran
Ingat** salah satu unsur lingkaran adalah pusat
lingkaran. Begitu juga dengan tabung, di mana titik T1 pada sisi alas dan T2 pada
tutup tabung dinamakan pusat lingkaran. Pusat lingkaran merupakan titik
tertentu yang mempunyai jarak yang sama terhadap semua titik pada lingkaran
itu.
c. Jari-Jari
Lingkaran
Sekarang perhatikan titik A dan B pada lingkaran
alas tabung dan titik C dan D pada lingkaran tutup tabung. Ruas garis T1A dan T1B
dinamakan jari-jari lingkaran (jari-jari bidang alas tabung) dan ruas garis T2C
dan T2D merupakan jari-jari lingkaran (jari-jari bidang tutup tabung). Dalam
hal ini T1A = T1B = T2C = T2D. Jari-jari lingkaran merupakan jarak pusat lingkaran
ke titik pada lingkaran.
d. Diameter
atau Garis Tengah Lingkaran
Sekarang perhatikan ruas garis AB dan CD. Ruas
garis AB dan CD dinamakan diameter atau garis tengah lingkaran. Diameter
lingkaran merupakan ruas garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran yang
melalui titik pusat lingkaran. Panjang diameter lingkaran merupakan dua kali
jari-jari lingkaran.
e. Tinggi
Tabung
Sekarang perhatikan titik T1 dan T2. Ruas garis
yang menghubungkan titik T1 dan T2 dinamakan tinggi tabung, biasanya dinotasikan
dengan t. Tinggi tabung disebut juga
sumbu simetri putar tabung.
f. Selimut
Tabung
Selimut tabung sering disebut dengan sisi
lengkung tabung. Selimut tabung dapat ditentukan dengan cara mengalikan antara
keliling alas dengan tinggi tabung. Adapun garis-garis pada sisi lengkung yang
sejajar dengan sumbu tabung dinamakan garis
pelukis tabung.
Dengan unsur-unsur dari bangun ruang tabung yang
sudah dijelaskan di atas, kita bisa menentukan luas permukaan tabung.
Cara Menghitung Luas Permukaan Tabung
Masih ingatkah Anda dengan unsur-unsur tabung? Salah satu unsur dari tabung adalah selimut
tabung. Jika sebuah tabung direbahkan/dibelah dengan cara memotong sepanjang
ruas garis AC, keliling alas, dan keliling tutup tabung ditempatkan pada bidang
datar maka diperoleh jaring-jaring tabung, seperti gambar
di bawah ini.
Jaring-jaring tabung tersebut teridiri dari dua
buah lingkaran dan sebuah persegi panjang yang merupakan selimut tabung. Selimut
tabung pada gambar di atas berbentuk persegipanjang A1A2C2C1. Untuk menentukan
luas permukaan tabung Anda harus paham dengan konsep keliling dan luas lingkaran. Masih ingatkah Anda cara menentukan
keliling dan luas sebuah lingkaran?
Kita harus menentukan luas selimut tabung
terlebih dahulu. Di mana luas selimut tabung akan menjadi luas persegi panjang jika dibelah, dengan ketentuan tinggi tabung (t) menjadi lebar (l) persegi panjang dan keliling lingkaran (2πr) akan menjadi panjang (p)
persegi panjang. Jadi, luas selimut tabung adalah:
L. selimut = p
. l
L. selimut = 2πr
. t
L. selimut = 2πrt
Maka luas permukaan tabung dapat dicari dengan
cara menjumlahkan antara luas alas, luas tutup, dan luas selimut tabung. Dalam hal
ini luas alas sama dengan luas tutup yang merupakan luas lingkaran (πr2),
maka:
L. tabung = L. alas + L. tutup + L. selimut
L. tabung = 2.(L. alas) + L. selimut
L. tabung = 2πr2 + 2πrt
L. tabung = 2πr(r + t)
Jadi, untuk menghitung luas permukaan tabung
dapat digunakan rumus:
L. tabung = 2πr(r + t)
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara
menghitung luas permukaan tabung, silahkan perhatikan contoh soal di bawah ini.
Contoh
Soal 1
Sebuah tabung berjari-jari 5 cm. Jika tingginya 5
cm dan π = 3,14, hitunglah luas permukaannya.
Penyelesaian:
Gunakan rumus:
L. tabung = 2πr(r + t)
L. tabung = 2 . 3,14 . 5 cm . (5 cm +
5 cm)
L. tabung = 2 . 3,14 . 5 cm . 10 cm
L. tabung = 314 cm2
Jadi, luas permukaan tabung adalah 314 cm2.
Contoh
Soal 2
Diketahui luas selimut suatu tabung adalah 1.408
cm2. Jika jari-jari alasnya 14 cm, tentukan luas permukaan tabung
tersebut.
Penyelesaian:
Kita harus mencari tinggi dari tabung tersebut
dengan menggunakan rumus luas selimut tabung yakni:
L. selimut = 2πrt
1.408 = 2 . (22/7) . 14 . t
1.408 = 88 . t
t = 1.408/88
t = 16 cm
Sekarang cari luas permukaan tabung dengan
menggunakan rumus:
L. tabung = 2πr(r + t)
L. tabung = 2 . (22/7) . 14 cm . (14 cm +
16 cm)
L. tabung = 2 . 22 . 2 cm . 30 cm
L. tabung = 2640 cm2
Jadi, luas permukaan tabung adalah 2.640 cm2.
Contoh Soal
3
Jika luas permukaan tabung dengan jari-jari 7 cm
dan π = 22/7 adalah 748 cm2. Tentukan tinggi tabung tersebut.
Penyelesaian:
Untuk mencari tinggi tabung tersebut dapat
digunakan rumus mencari luas permukaan tabung yakni:
L. tabung = 2πr(r + t)
748 = 2. (22/7) . 7. (7 + t)
748 = 44(7 + t)
748 = 308 + 44t
748 – 308 = 132t
440 = 44t
t = 440/44
t = 10 cm
Jadi, tinggi tabung tersebut adalah 10 cm.
Cara Menghitung Volume Tabung
Tabung merupakan bangun ruang prisma dengan
alasnya berbentuk lingkaran. Jadi supaya Anda paham cara menentukan volume
tabung, harus dipahami terlebih dahulu cara menentukan volume prisma.
Kita telah ketahui bahwa volume prisma dapat
dicari dengan persamaan matematis:
V = L. alas x tinggi
Telah disinggung di atas bahwa tabung merupakan
prisma dengan alas berbentuk lingkaran. Luas lingkaran dapat dicari dengan
persamaan:
L = πr2
Maka volume tabung dapat dicari yakni:
V = L. alas x tinggi
V = πr2 x t
V = πr2t
Contoh
Soal 1
Tabung dengan panjang jari-jari 10 cm berisi
minyak setinggi 14 cm. Ke dalam tabung itu dimasukkan minyak lagi sebanyak
1,884 liter. Tinggi minyak dalam tabung sekarang adalah …. (π = 3,14)
A. 16 cm
B. 18 cm
C. 19 cm
D. 20 cm
Penyelesaian:
Konversi satuan liter ke cm3
1 liter = 1 dm3 = 1000 cm3
1,884 liter = 1884 cm3
Kita harus cari tinggi minyak yang ditambahkan
dengan menggunakan volume tabung:
V = πr2t
1884 cm3 = 3,14 (10 cm)2.t
1884 cm3 = (314 cm2).t
t = 1884 cm3/314 cm2
t = 6 cm
Tinggi minyak sebelum ditambahkan adalah 14 cm,
maka tinggi minyak di dalam tabung sekarang yakni:
t = 14 cm + 6 cm
t = 20 cm
Jadi, tinggi minyak dalam tabung sekarang adalah
20 cm (Jawaban D)
Pengertian dan Unsur-Unsur Kerucut
Pernahkah Anda mendengar kerucut lalu lintas? Kerucut lalu lintas dalam bahasa inggris dikenal dengan nama traffic cone, merupakan alat untuk mengatur lalu lintas yang bersifat sementara yang berbentuk kerucut. Biasanya digunakan untuk melindungi pekerja di jalan yang sedang melakukan pekerjaan perawatan dan pemeliharaan jalan.
Sesuai dengan namanya, kerucut lalu lintas
berbentuk bangun ruang kerucut. Tahukah Anda apa pengertian kerucut?
Kerucut dapat didefinisikan sebagai bangun ruang
sisi lengkung yang menyerupai limas segi-n
beraturan yang bidang alasnya berbentuk lingkaran. Kerucut dapat dibentuk dari
sebuah segitiga siku-siku yang
diputar satu putaran penuh (360°), di mana sisi siku-sikunya sebagai pusat
putaran seperti gambar di bawah ini.
Bangun ruang kerucut pada gambar di atas dibentuk dari segitiga siku-siku TOA dengan siku-siku di titik O. Kemudian segitiga siku-siku tersebut yang diputar, di mana sisi TO sebagai pusat putaran maka diperoleh bangun ruang seperti gambar traffic cone di atas.
Bangun ruang kerucut pada gambar di atas dibentuk dari segitiga siku-siku TOA dengan siku-siku di titik O. Kemudian segitiga siku-siku tersebut yang diputar, di mana sisi TO sebagai pusat putaran maka diperoleh bangun ruang seperti gambar traffic cone di atas.
Sama seperti bangun ruang tabung, bangun ruang kerucut juga memiliki unsur-unsur
penyusunnya. Untuk mengetahui unsur-unsur kerucut perhatikan gambar di bawah
ini.
a. Sisi
Alas Kerucut
Sisi alas kerucut merupakan sisi yang berbentuk lingkaran dengan pusat O (lihat gambar
di atas).
b. Jari-Jari
Kerucut
Sekarang perhatikan titik A dan O dan titik B dan
O pada bidang alas kerucut. Ruas garis AO dan BO dinamakan jari-jari lingkaran
(jari-jari bidang alas kerucut). Jari-jari lingkaran merupakan jarak pusat lingkaran
ke titik pada lingkaran.
d. Diameter
atau Garis Tengah Lingkaran
Sekarang perhatikan ruas garis AB. Ruas garis AB
dinamakan diameter atau garis tengah lingkaran. Diameter lingkaran merupakan
ruas garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran yang melalui titik pusat
lingkaran. Panjang diameter lingkaran merupakan dua kali jari-jari lingkaran.
e. Tinggi
Kerucut
Sekarang perhatikan titik O dan T. Ruas garis
yang menghubungkan titik O dan T dinamakan tinggi kerucut, biasanya dinotasikan
dengan t. Tinggi kerucut disebut juga
sumbu simetri putar kerucut.
f.
Selimut Kerucut
Selimut kerucut merupakan bidang kerucut selain bidang
alas atau bidang lengkung. Selimut kerucut sering disebut dengan sisi lengkung kerucut.
Garis-garis pada selimut kerucut yang ditarik dari titik puncak T ke titik pada
lingkaran (misalnya TA dan TB) dinamakan garis
pelukis kerucut (s).
Dengan unsur-unsur dari bangun ruang kerucut yang
sudah dijelaskan di atas, kita bisa menentukan luas permukaan kerucut.
Cara Menghitung Luas Permukaan Kerucut
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai
benda-benda berbentuk kerucut, misalnya nasi tumpeng, caping atau topi petani,
topi ulang tahun, dan rumah adat Mbaru Niang di Flores, seperti gambar di bawah
ini.
Secara geometris gambar benda-benda di atas yang
berbentuk bangun ruang kerucut dapat digambarkan seperti gambar bawah ini.
Sisi alas kerucut berbentuk lingkaran dan sisi
tegak berupa bidang lengkung yang disebut selimut kerucut. Jadi bangun ruang kerucut
dibatasi oleh dua sisi, yaitu sisi alas dan selimut kerucut. Pada gambar di
atas, t merupakan tinggi kerucut, r adalah jari-jari alas kerucut, dan s disebut garis pelukis.
Bila kerucut dipotong menurut garis pelukis s dan
sepanjang keliling alasnya, maka didapat jaring-jaring kerucut, seperti gambar
di bawah ini.
Jika diperhatikan luas permukaan kerucut di atas
terdiri dari luas alas lingkaran A dan luas selimut BCB’. Untuk menghitung luas
permukaan kerucut, kita harus mencari luas selimut terlebih dahulu. Luas
selimut kerucut dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan antara luas juring dengan panjang busur lingkaran. Dalam hal ini, luas selimut tersebut merupakan
luas juring lingkaran dengan titik pusat di C dan berjari-jari s (garis pelukis kerucut menjadi
jari-jari lingkaran C), seperti gambar di bawah ini.
Maka, luas selimut kerucut atau luas juring BCB’
dapat di cari dengan menggunakan hubungan antara luas juring dengan panjang
busur lingkaran, yakni
Luas BCB’/Luas
C = Panjang BB’/keliling C
Dalam hal ini panjang BB’ merupakan kelilinglingkaran A yakni 2πr, sedangkan luas lingkaran C dapat dicari dengan
menggunakan jar-jari s yang merupakan garis pelukis kerucut yakni πs2
dan keliling lingkaran C dapat dicari yakni 2πs. Maka persamaan di atas
menjadi:
Luas BCB’/πs2 = 2πr/2πs
Luas BCB’/πs2 = r/s
Luas BCB’ = πs2r/s
Luas BCB’ = πrs
Jadi luas selimut kerucut dapat dirumuskan:
L selimut = πsr
Sedangkan alas kerucut merupakan luas lingkaran
A yakni πr2, maka luas permukaan kerucut dapat dicari yakni:
L = luas alas + luas selimut
L = πr2 + πsr
L =πr(r+s)
Jadi luas permukaan kerucut dapat dirumuskan:
L = πr(r+s)
Panjang s dapat dicari dengan menggunakan
teorema Phytagoras, yakni:
s2 = r2 + t2
s = √(r2 + t2)
Contoh
Soal
Luas permukaan kerucut dengan diameter 10 cm dan
tinggi 12 cm adalah ….
A. 85 π
cm2
B. 90 π
cm2
C. 220 π
cm2
D. 230 π
cm2
Penyelesaian:
Kita harus mencari nilai s terlebih dahulu,
dalam hal ini r = d/2 = 5 cm, maka:
s = √(r2 + t2)
s = √(r2 + t2)
s = √(52 + 122)
s = √(25 + 144)
s = √169
s = 13 cm
L = πr(r+s)
L = π.5.(5+13)
L = 90 π cm2
Jadi, luas permukaan kerucut tersebut adalah 90
π cm2 (Jawaban B)
Cara Menghitung Volume Kerucut
Tahukah Anda dengan Museum Purna Bakti Pertiwi? Kompleks
museum yang berlokasi di beranda depan Taman Mini Indonesia Indah ini pertama
kali digagas oleh Ibu Tien Soeharto memiliki bentuk bangunan yang unik. Setiap
bangunannya berbentuk kerucut. Jika jari-jari kerucut yang besar adalah 14 m
dan tinggi 20 m, tahukah Anda berapa volume kerucut tersebut?
Untuk menjawab permasalahan di tersebut, Anda
harus paham dengan konsep volume kerucut. Bagaimana cara mencari volume
kerucut? Pada postingan tentang pengertian, jenis-jenis dan sifat-sifat limas,
telah disinggung bahwa kerucut bisa dikatakan bangun ruang limas. Perhatikan gambar
di bawah ini.
Gambar di atas sebelah kiri menunjukkan bangun
limas segi banyak beraturan. Jika rusuk-rusuk pada bidang alasnya diperbanyak
secara terus-menerus maka akan diperoleh bentuk yang mendekati kerucut (gambar
di atas sebelah kanan). Oleh karena itu, kerucut dapat dipandang sebagai limas.
Kerucut memiliki bidang alas berupa daerah lingkaran dan bidang sisi tegaknya
berupa bidang lengkung yang disebut selimut kerucut.
Karena kerucut merupakan limas segi banyak, maka
volume kerucut dapat dicari dengan menggunakan konsep volume limas. Kita ketahui
bahwa volume limas dicari dengan persamaan matematis:
Volume = 1/3 x luas alas x tinggi
Karena kerucut alasnya berbentuk lingkaran, maka:
Volume = 1/3 x luas lingkaran x tinggi
Kita juga telah mengetahui bahwa luas lingkaran dirumuskan
yaitu:
L = πr2
Maka maka volume kerucut dapat dirumuskan yakni:
Volume = 1/3 x πr2 x t
Volume = 1/3(πr2t)
Jadi, volume kerucut adalah:
V = (1/3)πr2t
Dalam hal ini:
V = volume kerucut
r = jari-jari alas kerucut
t = tinggi kerucut
π = 3,14
atau 22/7
Dari volume kerucut, nanti Anda akan menemukan konsep volume bola. Untuk memantapkan pemahaman Anda dengan konsep
volume kerucut, perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh
Soal 1
Diketahui sebuah kerucut berdiameter 14 cm dan
tingginya 6 cm. Hitunglah volume kerucut tersebut.
Penyelesaian:
d = 14 cm => r = ½ x 14 cm = 7 cm
V = (1/3)πr2t
V = (1/3)(22/7)(7 cm)2.6 cm
V = 308 cm2
Jadi, volumenya adalah 308 cm3.
Contoh
Soal 2
Volume sebuah kerucut adalah 594 cm3.
Jika tinggi kerucut itu menjadi 2 kali tinggi semula (jari-jari tetap), berapa volume
kerucut itu setelah perubahan?
Penyelesaian:
Misalkan:
Volume kerucut semula = V1,
tinggi kerucut semula = t1,
volume kerucut setelah perubahan = V2,
dan tinggi kerucut setelah perubahan = t2
maka t2 = 2t1.
V1 = (1/3)πr2t1 => 594 cm3 =
(1/3)πr2t1
V2 = (1/3)πr2t2
V2 = (1/3)πr2.2t1
V2 = 2.(1/3)πr2t1
V2 = 2 . 594 cm3
V2 = 1.188 cm3
Jadi, volume kerucut setelah mengalami perubahan
adalah dua kali volume semula, yaitu 1.188 cm3.
Pengertian dan Unsur-Unsur Bola
Mungkin Anda tidak asing dengan benda yang namanya
bola. Benda yang berbentuk bundar ini sering dipakai dalam permainan basket,
voly, sepak bola, golf, kasti, dan lain sebagaimnya. Bola memiliki ukuran yang
berbeda-beda tergantung jenis permainannya.
Sesuai dengan namanya, bola berbentuk bangun ruang bola. Tahukah Anda apa pengertian bangun ruang bola?
Sesuai dengan namanya, bola berbentuk bangun ruang bola. Tahukah Anda apa pengertian bangun ruang bola?
Bola merupakan bangun ruang sisi lengkung yang
dibatasi oleh satu bidang
lengkung. Bola dapat dibentuk dari bangun
setengah lingkaran yang diputar sejauh 360° pada garis tengahnya. Sekarang
perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar di atas merupakan setengah lingkaran dengan diameter AB dan diputar satu putaran penuh dengan diameter sebagai sumbu putar maka akan tampak gambar seperti di bawahnya. Nah gambar setelah diputar merupakan bangun ruang bola.
Gambar di atas merupakan setengah lingkaran dengan diameter AB dan diputar satu putaran penuh dengan diameter sebagai sumbu putar maka akan tampak gambar seperti di bawahnya. Nah gambar setelah diputar merupakan bangun ruang bola.
Adapun unsur-unsur bangun ruang bola sebagai
berikut.
a. Jari-Jari
Bola
Sekarang perhatikan titik A dan O. Ruas garis AO
dinamakan jari-jari bangun ruang bola. Jari-jari bangun ruang bola merupakan
jarak titik pusat bola ke titik pada kulit bola. Dalam hal ini titik pusat bola
adalah titik O.
b. Diameter
Bola
Sekarang perhatikan ruas garis AB. Ruas garis AB
dinamakan diameter bangun ruang bola. Diameter bola merupakan ruas garis yang
menghubungkan dua titik pada sisi bola yang melalui titik pusat bola. Panjang
diameter bola merupakan dua kali jari-jari bola. Diameter bola dapat pula
disebut tinggi bola.
c. Sisi
Bola
Sisi bola adalah kumpulan titik yang mempunyai
jarak sama terhadap titik O. Sisi tersebut dinamakan selimut atau kulit bola. Ruas-ruas garis pada selimut bola yaitu
ACBDA dinamakan garis pelukis bola.
Bagimana cara menghitung luas sisi atau permukaan bola?
Cara Menghitung Luas Permukaan Bola
Sebelumnya Mafia Online sudah mengulas tentang
cara menghitung luas permukaan tabung
dan luas permukaan kerucut. Dari
pembahasan tersebut, dijelaskan bahwa untuk mencari luas permukaan bangun ruang
tabung dan kerucut dapat dilakukan dengan cara membuat jaring-jaring bangun
tersebut, menghitung luas jaring-jaring bangun tersebut, dan luas permukaan
bangun sama dengan luas jarring-jaringnya.
Akan tetapi, cara seperti itu tidak dapat
diterapkan pada bola karena tidak bisa membuat jaring-jaring dari sebuah bola.
Untuk menentukan nilai hampiran luas permukaan bola dengan luas persegi panjang. Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.
Pada gambar di atas merupakan sebuah bola plastik berjari-jari r, sedangkan gambar yang tunjuk anak panah merupakan merupakan sehelai kertas berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 4πr dan lebar r, maka luas daerah persegi panjang tersebut adalah 4πr2.
Pada gambar di atas merupakan sebuah bola plastik berjari-jari r, sedangkan gambar yang tunjuk anak panah merupakan merupakan sehelai kertas berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 4πr dan lebar r, maka luas daerah persegi panjang tersebut adalah 4πr2.
Jika bola plastik dikuliti, kemudian kulitnya
diletakkan pada sehelai kertas yang berbentuk persegi panjang dengan luas 4πr2
kulit bola itu akan persis menutupi seluruh permukaan kertas itu. Hal tersebut
menggambarkan bahwa rumus luas permukaan bola adalah:
L. Bola = 4πr2
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara
menghitung luas permukaan bola perhatikan sontoh soal di bawah ini.
Contoh Soal
1
Diketahui sebuah bola dengan jari-jari 7 cm.
Tentukan luas permukaan bola tersebut.
Penyelesaian:
Gunakan rumus untuk mencari luas permukaan bola
tersebut, maka:
L. Bola = 4πr2
L. Bola = 4 . (22/7) . 72
L. Bola = 616
Jadi, luas permukaan bola tersebut adalah 616 cm2
Contoh
Soal 2
Diketahui luas permukaan suatu bola 154 cm2,
tentukan panjang jari-jari bola tersebut.
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Gunakan rumus luas permukaan bola untuk mencari
panjang jari-jari bola tersebut, yakni:
L. Bola = 4πr2
154 = 4 . (22/7) . r2
154 = (88/7) . r2
1078 = 88r2
r2 = 1078/88
r2 = 12,25
r = √(12,25)
r = 3,5
Jadi, panjang jari-jari bola tersebut adalah 3,5
cm
Contoh
Soal 3
Tangki penyimpanan gas alam cair berbentuk bola
dengan jari-jari 70 m. Supaya tangki itu dapat menyimpan gas alam cair sampai
–160°C tanpa membeku, lapisan luar tangki tersebut diisolasi. a). Berapa meter
persegi isolasi yang diperlukan untuk melapisi tangki itu? B). Jika biaya
isolasi per meter persegi adalah Rp100.000,00, berapa besar biaya yang
diperlukan untuk mengisolasi tangki tersebut?
Penyelesaian:
a). Untuk menjawab soal di atas gunakan rumus untuk
mencari luas permukaan bola. Di mana luas permukaan bola sama dengan luas
isolasi yang diperlukan untuk melapisi tangki yang betuknya seperti bola, maka:
L. Bola = 4πr2
L. Bola = 4 . (22/7) . 702
L. Bola = 61600 m2
Jadi, banyak isolasi yang isolasi yang
diperlukan untuk melapisi tangki tersebut adalah 61600 m2.
b) Untuk menghitung biaya yang diperlukan untuk
mengisolasi sebuah tanggi dapat dilakukan dengan cara mengalikan antara luas
isolasi dengan harga isolasi per meternya, maka:
Biaya = (L. Bola).(Harga permeter)
Biaya = (61600 m2) . (Rp100.000/m2)
Biaya = Rp 6.160.000.000/m2
Jadi, biaya yang diperlukan untuk mengisolasi
sebuah tanggi adalah Rp 6.160.000.000,00 atau 6,16 miliyar rupiah.
Cara Menghitung Volume Bangun Ruang Bola
Untuk menentukan volume bola Anda harus
menguasai konsep volume kerucut, karena untuk mencari volume bola dapat
dibuktikan dengan menggunakan volume kerucut. Bagaimana caranya?
Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar
(a) merupakan setengah bola dengan jari-jari r, sedangkan Gambar (b) merupakan kerucut dengan jari-jari r dan tinggi 2r. Dari gambar di atas kita ketahui bahwa panjang jari-jari bola
sama dengan jari-jari kerucut, hanya saja tinggi kerucut dua kali jari-jari bola.
Bila kerucut ini diisi dengan air sampai penuh,
kemudian dituangkan ke dalam setengah bola, maka setengah bola dapat menampung tepat
volume kerucut. Ini berarti untuk volume bangun setengah bola dengan volume kerucut
yang berjari-jari sama dengan jari-jari bola, dan tinggi kerucut sama dengan
dua kali jari-jarinya (t = 2r), akan
berlaku:
½.Volume bola = volume kerucut
Volume bola = 2.volume kerucut
Kita ketahui bahwa volume kerucut dirumuskan:
V.kerucut = (1/3)πr2t
Maka volume bola menjadi:
Volume bola = 2.volume kerucut
Volume bola = 2.(1/3)πr2t
Volume bola = (2/3)πr2t
Volume bola = (2/3)πr2(2r)
Volume bola = (4/3)πr3
Jadi, volume bola dapat dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut:
V = (4/3)πr3
Sekarang perhatikan rumus (4/3)πr3,
rumus tersebut sama dengan 4(1/3)πr3. Kita ketahui (1/3)πr3
merupakan rumus volume kerucut, di mana jari-jari kerucut sama dengan
tingginya. Jadi volume bola sama dengan empat kali volume kerucut.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
(a) volume bola sama dengan empat kali volume
kerucut, dengan jari-jari dan tinggi kerucut sama dengan jari-jari bola.
(b) rumus untuk volume bola adalah:
V = (4/3)πr3
Dalam hal ini,
V =
volume bola
r = jari-jari bola
π = 3,14
atau π = 22/7
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang volume
bola, silahkan perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh
Soal 1
Diketahui jari-jari sebuah bola adalah 21 cm. Tentukan
volume bola tersebut!
Penyelesaian:
V = (4/3)πr3
V = (4/3)(22/7)(21 cm)3
V = (4/3)(22/7)(21 cm)(21
cm)(21 cm)
V = 4 . 22 . 7 cm . 3 cm . 21 cm
V = 38808 cm3
Jadi, volume bola itu adalah 38.808 cm3.
Contoh
Soal 2
Volume sebuah bola adalah 310,464 cm3.
Tentukan panjang jari-jarinya.
Penyelesaian:
V = (4/3)πr3
310,464 = (4/3)(22/7)r3
310,464 = (88/21)r3
r3 = 310,464 . 21/88
r3 = 74,088
r3 = (4,2)3
r = 4,2
Jadi, panjang jari-jari bola itu adalah 7 cm.
Contoh
Soal 3
Sebuah bola besi berjari-jari 3 cm, dimasukkan
ke dalam tabung berisi cairan sehingga permukaan cairan dalam tabung naik. Jika
jari-jari alas tabung 5 cm, berapa sentimeter kenaikan cairan dalam tabung
tersebut?
Penyelesaian:
Perhatikan gambar di bawah ini.
Misalkan jari-jari bola = r1, jari-jari
tabung = r2, dan tinggi kenaikan cairan = t. Bentuk cairan yang naik mengikuti bentuk tabung sehingga volume
air yang naik sama dengan volume bola, maka:
Volume air yang naik = volume bola
(r2)2t = (4/3)(r1)3
(5)2t = (4/3)(3)3
25t = 36
t = 36/25
t = 1,44 cm
Jadi, tinggi cairan yang naik adalah 0,36 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar