Pengertian Koefisien, Variabel, Konstanta, Dan Suku
Di
kelas VII Anda sudah mempelajari mengenai bentuk-bentuk aljabar. Selain itu, Anda
juga harus menguasai materi tentang KPK dari dua bilangan atau lebih dan
sifat-sifat operasi hitung pada bilangan bulat. Perhatikan uraian berikut. Bonar
dan Cut Mimi membeli alat-alat tulis di koperasi sekolah. Mereka membeli 5 buku
tulis, 2 pensil, dan 3 bolpoin. Jika buku tulis dinyatakan dengan x, pensil
dengan y, dan bolpoin dengan z maka Bonar dan Cut Mimi membeli 5x + 2y + 3z.
Selanjutnya,
bentuk-bentuk 5x + 2y + 3z, 2x2, 4xy2, 5x2 –
1, dan (x – 1) (x + 3) disebut bentuk-bentuk aljabar. Sebelum mempelajari
faktorisasi suku aljabar, marilah kita ingat kembali istilah-istilah yang
terdapat pada bentuk aljabar.
Variabel
Variabel
adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan
jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan
huruf kecil a, b, c, ... z.
Contoh Soal
Tulislah
setiap kalimat “Suatu bilangan jika dikalikan 5 kemudian dikurangi 3, hasilnya adalah
12” dengan menggunakan variabel sebagai pengganti bilangan yang belum diketahui
nilainya.
Penyelesaian:
Misalkan
bilangan tersebut x, berarti 5x – 3 = 12.
Konstanta
Suku
dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel
disebut konstanta.
Contoh Soal
Tentukan
konstanta pada bentuk aljabar 2x2 + 3xy + 7x – y – 8
Penyelesaian:
Konstanta
adalah suku yang tidak memuat variabel, sehingga konstanta dari 2x2
+ 3xy + 7x – y – 8 adalah –8.
Koefisien
Koefisien
pada bentuk aljabar adalah faktor konstanta dari suatu suku pada bentuk
aljabar.
Contoh Soal
Tentukan
koefisien x pada bentuk aljabar 2x2 + 6x – 3
Penyelesaian:
Koefisien
x dari 2x2 + 6x – 3 adalah 6.
Suku
Suku
adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang
dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
a. Suku
satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau
selisih. Contoh: 3x, 4a2, –2ab, ...
b. Suku
dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau
selisih. Contoh: a2 + 2, x + 2y, 3x2 – 5x, ...
c. Suku
tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau
selisih. Contoh: 3x2 + 4x – 5, 2x + 2y – xy, ...
Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku banyak atau polinom.
Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
Untuk
memudahkan Anda memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar perhatikan
uraian berikut ini. “Wawan memiliki 10 kelereng merah dan 4 kelereng putih.
Jika kelereng merah dinyatakan dengan x dan kelereng putih dinyatakan dengan y
maka banyaknya kelereng Wawan adalah 10x + 4y”. Selanjutnya, “jika Wawan diberi
kakaknya 7 kelereng merah dan 3 kelereng putih maka banyaknya kelereng Wawan
sekarang adalah 17x + 7y”. Hasil ini diperoleh dari (10x + 4y) + (7x + 3y).
Amatilah
bentuk aljabar 3x2 – 2x + 3y + x2 + 5x + 10. Suku-suku 3x2
dan x2 disebut suku-suku sejenis, demikian juga suku-suku –2x dan
5x. Adapun suku-suku –2x dan 3y merupakan suku-suku tidak sejenis.
Suku-suku
sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing
variabel yang sama. Pemahaman mengenai suku-suku sejenis dan suku-suku tidak sejenis
sangat bermanfaat dalam menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan dari
bentuk aljabar. Operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk aljabar dapat diselesaikan
dengan memanfaatkan sifat komutatif, asosiatif, dan distributif dengan
memerhatikan suku-suku yang sejenis. Sifat-sifat tersebut berlaku pada penjumlahan
dan pengurangan bentuk aljabar.
Contoh Soal 1
Tentukan
hasil penjumlahan 3x2 – 2x + 5 dengan x2 + 4x – 3.
Penyelesaian:
(3x2
– 2x + 5) + (x2 + 4x – 3)
= 3x2
– 2x + 5 + x2 + 4x – 3
= 3x2
+ x2 – 2x + 4x + 5 – 3 (kelompokkan suku-suku
sejenis)
= (3 +
1)x2 + (–2 + 4)x + (5 – 3) (sifat distributif)
= 4x2
+ 2x + 2
Contoh Soal 2
Tentukan
hasil pengurangan 4y2 – 3y + 2 dari 2(5y2 – 3).
Penyelesaian:
2(5y2
– 3) – (4y2 – 3y + 2)
= 10y2
– 6 – 4y2 + 3y – 2
= (10 –
4)y2 + 3y + (–6 – 2)
= 6y2
+ 3y – 8
Perkalian suatu bilangan dengan bentuk aljabar
Perkalian suatu bilangan dengan bentuk
aljabar
Coba
kalian ingat kembali sifat distributif pada bilangan bulat. Jika a, b, dan c
bilangan bulat maka berlaku a(b + c) = ab + ac. Sifat distributif ini dapat
dimanfaatkan untuk menyelesaikan operasi perkalian pada bentuk aljabar. Perkalian
suku dua (ax + b) dengan skalar/bilangan k dinyatakan sebagai berikut.
Sebagai
contoh berikut hasil penjabaran bentuk perkalian 2(3x – y) yakni:
Contoh soal 1
Tentukan
hasil perkalian bentuk aljabar berikut
a. 2(x
+ 4)
b. –3(a
– 2b)
c. 5(3x
+ 2y)
d.
–2a(a + 4b)
Penyelesaian:
a. 2(x
+ 4) = 2x + 8
b. –3(a
– 2b) = –3a + 6b
c. 5(3x
+ 2y) = 15x + 10y
d.
–2a(a + 4b) = –2a2 – 8ab
Contoh
soal 2
Tentukan
hasil perkalian bentuk aljabar berikut
a. 4a2(–a
+ 2b)
b.
2xy(x – 4)
c. –p2(p2
– 3p)
d. ½ (4x
– 6y)
Penyelesaian:
a. 4a2(–a
+ 2b) = –4a3 + 8a2b)
b.
2xy(x – 4) = 2x2y – 8xy
c. –p2(p2
– 3p) = –p4 +3p3
d. ½ (4x
– 6y) = 2x – 3y
Contoh
soal 3
Tentukan
hasil perkalian bentuk aljabar berikut
a. 5x(8y
– 9z)
b. 8y(5x
– 9z)
c. 4x
(x - 2y)
d. 8a
(3ab - 2ab2 - 8ab)
e. 7(2x
+ 5)
f. (3x
– 7) 4x
Penyelesaian:
a. 5x(8y
– 9z) = 40xy – 45xz
b. 8y(5x
– 9z) = 40xy – 72yz
c. 4x
(x - 2y) = 4x2 – 8xy
d. 8a
(3ab - 2ab2 - 8ab) = 24a2b – 16a2b2
– 64a2b
e. 7(2x
+ 5) = 14x + 35
f. (3x
– 7) 4x = 12x2 – 28xPerkalian antara Bentuk aljabar dengan bentuk aljabar
Telah
kalian pelajari bahwa perkalian antara bilangan skalar k dengan suku dua (ax +
b) adalah k (ax + b) = kax + kb. Dengan memanfaatkan sifat distributif pula,
perkalian antara bentuk aljabar suku dua (ax + b) dengan suku dua (ax + d)
diperoleh sebagai berikut.
(ax +
b) (cx + d)
= ax(cx
+ d) + b(cx + d)
=
ax(cx) + ax(d) + b(cx) + bd
= acx2
+ (ad + bc)x + bd
Sifat
distributif dapat pula digunakan pada perkalian suku dua dan suku tiga.
Selanjutnya,
kita akan membahas mengenai hasil perkalian (ax + b) (ax + b), (ax + b)(ax –
b), (ax – b)(ax – b), dan (ax +b) (ax2 + bx + c). Pelajari uraian
berikut ini.
a. (ax+b)2
= (ax+b)
(ax+b)
= ax (ax+b)
+ b (ax+b)
= ax(ax)
+ ax(b) + b(ax) +b2
= a2x2
+abx + abx +b2
= a2x2
+2abx +b2
b. (ax +
b)(ax – b)
= ax
(ax – b) + b(ax – b)
=
ax(ax) – ax(b) + b(ax) + b(–b)
= a2x2
– abx + abx –b2
= a2x2
– b2
c. (ax –
b)(ax – b)
= ax
(ax – b) – b(ax – b)
=
ax(ax) – ax(b) – b(ax) –b(–b)
= a2x2
– abx – abx +b2
= a2x2
– 2abx + b2
d. (ax+b)(ax2
+ bx + c)
= (ax +
b) (ax2 + bx + c)
= ax (ax2
+ bx + c) + b (ax2 + bx + c)
= ax(ax2)
+ ax(bx) + ax(c) + b(ax2) + b(bx) + b(c)
= a2x3
+ abx2 + abx2 + b2x + bc
= a2x3
+ 2abx2 + b2x + bc
Berikut
contoh soal dan cara pengerjaan hasil perkalian bentuk aljabar dari (x + 2)(x +
3) adalah:
Cara 1 dengan sifat distributif
(x + 2)(x
+ 3)
= x (x
+ 3) + 2(x + 3)
= x2
+ 3x + 2x + 3
= x2
+ 5x + 3
Cara 2 dengan skema
Cara 1 dengan sifat distributif
(2x +
3)(x2 + 2x – 5)
= 2x(x2
+ 2x – 5) + 3(x2 + 2x – 5)
= 4x3
+ 4x2 – 10x + 3x2 + 6x – 15
= 4x3
+ 7x2 – 4x – 15
Cara 2 dengan skema
Contoh
Soal 1
Jabarkan
bentuk perkalian berikut!
a. (2x
– 3) (x + 5)
b. (3x
– y) (x + y)
c. (5m
– 1) (m + 4)
d. (2p
+ q) (p – 4q)
e. (a –
4) (2a + 3)
Penyelesaian
Penyelesaian
a. Dengan
menggunakan cara distributif
(2x –
3) (x + 5)
= 2x (x
+ 5) – 3(x + 5)
= 2x
(x) + 2x(5) – 3x – 15
= 2x2
+ 10x – 3x – 15
= 2x2
+ 7x – 15
b. Dengan
menggunakan cara distributif
(3x –
y) (x + y)
= 3x(x
+ y) – y(x + y)
= 3x2
+ 3xy – yx – y2
= 3x2
+ 2xy – y2
c. Dengan
menggunakan cara distributif
(5m –
1) (m + 4)
= 5m(m
+ 4) – 1(m + 4)
= 5m2
+20m – m – 4
= 5m2
+ 19m – 4
d. Dengan
menggunakan cara distributif
(2p +
q) (p – 4q)
= 2p(p
– 4q) + q(p – 4q)
= 2p2
– 8pq + qp – 4q2
= 2p2
– 7pq – 4q2
e. Dengan
menggunakan cara distributif
(a – 4)
(2a + 3)
= a(2a
+ 3) – 4(2a + 3)
= 2a2
+3a – 8a – 12
= 2a2
– 5a – 12
Contoh
Soal 2
Jabarkan
bentuk perkalian berikut
a. (2x
+ 3) (x – 4)
b. (a +
3b) (a – 5b)
c. (5m
– 1) (2m + 4)
d. (a –
3) (a2 + 4a + 5)
e. (x +
y) (3x2 + xy + 2y2)
Penyelesaian:
a. Dengan
menggunakan cara distributif
(2x +
3) (x – 4)
= 2x(x
– 4) + 3(x – 4)
= 2x2
– 8x + 3x – 12
= 2x2
– 5x – 12
b. Dengan
menggunakan cara distributif
(a + 3b) (a – 5b)
= a(a –
5b) + 3b(a – 5b)
= a2
– 5ab + 3ab – 15b2
= a2
– 2ab – 15b2
c. Dengan
menggunakan cara distributif
(5m –
1) (2m + 4)
= 5m(2m
+ 4) – 1(2m + 4)
= 10m2
+20m – 2m – 4
= 10m2
+ 18m – 4
d. Dengan
menggunakan cara distributif
(a – 3)
(a2 + 4a + 5)
= a(a2
+ 4a + 5) – 3(a2 + 4a + 5)
= a3
+ 4a2 +5a – 3a2 – 12a – 15
= a3
+ a2 – 7a – 15
e. Dengan
menggunakan cara distributif
(x + y)
(3x2 + xy + 2y2)
= x(3x2
+ xy + 2y2) + y(3x2 + xy + 2y2)
= 3x3
+x2y + 2xy2 + 3x2y + xy2 + 2y3
= 3x3
+ 4x2y + 3xy2 + 2y3
Contoh
Soal 3
Tentukan
hasil perkalian berikut
a. ab(a
+ 2b – c)
b.
5xy(x – 3y + 5)
c.
2xy(x – 3y)
d.
5a(3ab – 2ac)
e.
3y(4xy – 4yz)
Penyelesaian:
a. ab(a
+ 2b – c) = a2b + 2ab2 – abc
b.
5xy(x – 3y + 5) = 5x2y – 15xy2 + 25xy
c.
2xy(x – 3y) = 2x2y – 6xy2
d.
5a(3ab – 2ac) = 15a2b – 10a2c
e.
3y(4xy – 4yz) = 12xy2 – 12y2z
Pembagian Bentuk Aljabar
Suatu
bilangan a dapat diubah menjadi a = p
x q dengan a, p, q bilangan bulat
maka p dan q disebut faktor-faktor dari a.
Hal tersebut berlaku pula pada bentuk aljabar. Perhatikan uraian berikut.
3x3yz2 = 3. x3
. y . z2
x2y3z = x2.y3.z
Pada
bentuk aljabar di atas, 3, x3,
y, dan z2 adalah
faktor-faktor dari 3x3yz2,
sedangkan x2, y3,
dan z adalah faktor-faktor dari
bentuk aljabar x2y3z.
Faktor sekutu (faktor yang sama) dari 3x3yz2
dan x2y3z
adalah x2, y, dan z, sehingga diperoleh
3x3yz2/ x2y3z
= x2yz (3xz)/ x2yz (y2) = 3xz/y2
Berdasarkan
uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa jika dua bentuk aljabar memiliki
faktor sekutu yang sama maka hasil bagi kedua bentuk aljabar tersebut dapat
ditulis dalam bentuk yang lebih sederhana. Dengan demikian, pada operasi
pembagian bentuk aljabar Anda harus menentukan terlebih dahulu faktor sekutu kedua
bentuk aljabar tersebut, kemudian baru dilakukan pembagian. Untuk memantapkan
pemahaman anda tentang pembagian dalam bentuk aljabar silahkan perhatikan
contoh soal berikut ini.
Contoh
Soal
Tentukan
hasil pembagian dari bentuk aljabar berikut ini.
1. 6xy
: 2y
2. 10a2b4c3
: 2abc
3. p4q6r5
: pq2r3
4. 6x3y7
: 2xy : 3y
5. 18a3b5c6
: 2ab2 : 3a2c2
6. 20a4b5c7
: (4a2b2c3 : 2abc)
7. 21p4q5r3
: (8p2qr3 : 2pqr)
8. 3x2y
× 2yz2 : xyz
9. 30x6y9
: (5x4y2 × 2xy3)
10. 32x4yz6
: 2xyz × 4xy2z3
Penyelesaian:
1. Faktor
sekutu (faktor yang sama) dari 6xy dan 2y adalah 2, dan y, sehingga diperoleh:
6xy :
2y = 2y(3x)/2y(1) = 3x
2. Faktor
sekutu (faktor yang sama) dari 10a2b4c3 dan 2abc
adalah 2, a, b dan c, sehingga diperoleh:
10a2b4c3
: 2abc
= 10a2b4c3/2abc
= 2abc
(5ab3c2)/2abc
= 5ab3c2
3. Faktor
sekutu (faktor yang sama) dari p4q6r5 dan pq2r3
adalah p, q2, dan r3, sehingga diperoleh:
p4q6r5
: pq2r3
= p4q6r5/pq2r3
= pq2r3
(p3q4r2)/pq2r3
= p3q4r2
4. Kerjakan
terlebih dahulu 6x3y7 : 2xy, faktor sekutu (faktor yang
sama) dari 6x3y7 dan 2xy adalah 2, x, dan y, sehingga
diperoleh
6x3y7
: 2xy
= 2xy
(3x2y6)/2xy
= 3x2y6
kemudian
hasil 3x2y6 dibagi dengan 3y, faktor sekutu (faktor yang
sama) dari 3x2y6 dan 3y adalah 3 dan y, sehingga
diperoleh:
3x2y6/3y
= 3y(x2y5)/3y = x2y5
Jadi 6x3y7
: 2xy : 3y = x2y5
5. Kerjakan
terlebih dahulu 18a3b5c6 : 2ab2, faktor
sekutu (faktor yang sama) dari 18a3b5c6 dan 2ab2
adalah 2, a, dan b2, sehingga diperoleh
18a3b5c6
: 2ab2
= 2ab2(9a2b3c6)/
2ab2
= 9a2b3c6
kemudian
hasil 9a2b3c6 dibagi dengan 3a2c2,
faktor sekutu (faktor yang sama) dari 9a2b3c6
dan 3a2c2 adalah 3, a2 dan c2,
sehingga diperoleh:
9a2b3c6:
3a2c2
= 3a2c2(3b3c4)/3a2c2
= 3b3c4
Jadi
18a3b5c6 : 2ab2 : 3a2c2
= 3b3c4
6. Kerjakan
terlebih dahulu yang ada di dalam kurung yaitu (4a2b2c3
: 2abc), faktor sekutu (faktor yang sama) dari 4a2b2c3
dan 2abc adalah 2, a, b, dan c, sehingga diperoleh
4a2b2c3
: 2abc
= 2abc
(2abc2)/ 2abc
= 2abc2
kemudian
20a4b5c7 dibagi dengan hasil 2abc2,
faktor sekutu (faktor yang sama) dari 20a4b5c7 dan 2abc2 adalah 2, a, b, dan c2,
sehingga diperoleh:
20a4b5c7
: 2abc2
= 2abc2
(10a3b4c5)/ 2abc2
= 10a3b4c5
Jadi 20a4b5c7
: (4a2b2c3 : 2abc) = 10a3b4c5
7. Kerjakan
terlebih dahulu yang ada di dalam kurung yaitu (8p2qr3 :
2pqr), faktor sekutu (faktor yang sama) dari 8p2qr3 dan 2pqr
adalah 2, p, q, dan r, sehingga diperoleh
8p2qr3
: 2pqr
= 2pqr
(4pr2)/ 2pqr
= 4pr2
kemudian
21p4q5r3 dibagi dengan hasil 4pr2, faktor
sekutu (faktor yang sama) dari 21p4q5r3 dan 4pr2 adalah p, dan r2,
sehingga diperoleh:
21p4q5r3
: 4pr2
= pr2
(21p3q5r)/ pr2(4)
= 21p3q5r/4
Jadi 21p4q5r3
: (8p2qr3 : 2pqr) = 21p3q5r/4
8. Sama
seperti soal-soal sebelumnya hanya saja Anda bisa memilih yang mana anda
kerjakan terlebih dahulu (saya pilih pembagian terlebih dahulu),
3x2y
× (2yz2 : xyz)
= 3x2y
× (2z/x)
=
3xy/2z
9. Sama
seperti soal-soal sebelumnya hanya saja Anda bisa memilih yang mana anda
kerjakan terlebih dahulu (saya pilih yang di dalam kurung terlebih dahulu),
30x6y9
: (5x4y2 × 2xy3)
= 30x6y9
: 10x5y5
= 3xy4
10. Sama
seperti soal-soal sebelumnya hanya saja Anda bisa memilih yang mana anda
kerjakan terlebih dahulu (saya pilih pembagian terlebih dahulu)
(32x4yz6
: 2xyz) × 4xy2z3
= 16x3z5 × 4xy2z3
= 64x4y2z8
Pemfaktoran Aljabar Dalam Bentuk ax + bx – cx
Proses
menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian faktor-faktornya
disebut pemfaktoran atau faktorisasi. Pemfaktoran atau faktorisasi bentuk
aljabar adalah menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian dari
bentuk aljabar tersebut.
Sekarang,
Mafia Online akan membahas faktorisasi bentuk ax + ay + az + ... dan ax + bx –
cx. Bentuk aljabar yang terdiri atas dua suku atau lebih dan memiliki faktor
sekutu dapat difaktorkan dengan menggunakan sifat distributif, seperti berikut
ini.
ax + ay + az + ... = a(x + y + z + ...)
ax + bx – cx = x(a + b – c)
Contoh Soal
Faktorkanlah
bentuk-bentuk aljabar berikut.
1. 3x –
3y
2. 2x +
6
3. ab +
bc
4. x3
+ xy2
5. 8pq
+ 24pqr
4. ap2
+ 2ap
5. 4x2y
– 6xy3
6. 15x2
– 18xy + 9xz
Penyelesaian:
1. 3x –
3y = 3(x – y)
2. 2x +
6 = 2(x + 3)
3. ab +
bc = a(b + c)
4. x3
+ xy2 = x (x2 + y2)
5. 8pq
+ 24pqr = 8pq(1 + 3r)
4. ap2
+ 2ap = ap(p+2)
5. 4x2y
– 6xy3 = 2xy(2x – 3y2)
6. 15x2 – 18xy +
9xz = 3x(5x – 6y + 3z)
Pemfaktoran Aljabar Selisih Dua Kuadrat
Bentuk
aljabar yang terdiri atas dua suku dan merupakan selisih dua kuadrat dapat
dijabarkan sebagai berikut.
x2 – y2
= x2 + (xy – xy) – y2
= (x2 + xy) – (xy + y2)
= x (x +y) – y(x + y)
= (x + y)(x – y)
Dengan
demikian, bentuk selisih dua kuadrat x2 – y2 dapat dinyatakan
sebagai berikut.
x2 – y2 = (x + y)(x –
y)
Contoh Soal
Faktorkanlah
bentuk-bentuk aljabar berikut
1. 3p2 – 12
2. x2 – 25
3. 64a2 – 9
4. 9m2 – 16
5. 8a2 – 2b2
6. 1 – x2
7. 25p2 – 16q2
8. 49 – p2
9. 36x2 – 81y2
10. 9x2 – 16
11. 81p2 – 100q2
Penyelesaian:
1. 3p2 – 12
= 3(p2 – 4)
= 3 (p – 2)(p + 2)
2. x2 – 25
= x2 – (5)2
= (x + 5)(x – 5)
3. 64a2 – 9
= (8a)2 – (3)2
= (8a + 3)(8a – 3)
4. 9m2 – 16
= (3m)2 – (4)2
= (3m + 4)(3m – 4)
5. 8a2 – 2b2
= 2(4a2 – b2)
= 2((2a)2 – b2)
= 2((2a)2 – b2)
= 2(2a + b)( 2a – b)
6. 1 – x2
= (1 + x)( 1 – x)
7. 25p2 – 16q2
= (5p)2 – (4q)2
= (5p + 4q)(5p – 4q)
8. 49 – p2
= 72 – p2
= (7 + p)(7 – p)
9. 36x2 – 81y2
= (6x)2 – (9y)2
= (6x + 9y)(6x – 9y)
10. 9x2 – 16
= (3x)2 – 42
= (3x + 4)(3x – 4)
11. 81p2 – 100q2
= (9p)2 – (10q)2
= (9p + 10q)(9p – 10q)
Pemfaktoran Bentuk x2 + 2xy + y2 dan x2 – 2xy + y2
Dengan
menggunkan sifat distributif maka untuk memfaktorkan bentuk aljabar x2
+ 2xy + y2 perhatikan uraian berikut.
x2
+ 2xy + y2
= x2
+ xy + xy + y2
= (x2
+ xy) + (xy + y2)
= x(x +
y) + y(x + y)
= (x +
y)(x + y)
= (x +
y)2
Untuk
memfaktorkan bentuk aljabar x2 – 2xy + y2 perhatikan
uraian berikut.
x2
- 2xy + y2
= x2
- xy - xy + y2
= (x2
- xy) - (xy - y2)
= x(x -
y) - y(x - y)
= (x -
y)(x - y)
= (x -
y)2
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
x2
+ 2xy + y2 = (x + y)(x + y) = (x + y)2
x2
- 2xy + y2 = (x - y)(x - y) = (x - y)2
Contoh
soal
Faktorkanlah
bentuk-bentuk aljabar berikut
1. x2
– 6x + 9
2. p2
– 18p + 81
3. b2
+ 6b + 9
4. p2
– 4p + 4
5. x2
– 8x + 16
6. m2
+ 2m + 1
Penyelesaian:
1. x2
– 6x + 9
= x2
– 3x – 3x + 9
= (x2
– 3x) – (3x – 9)
= x (x
– 3) – 3 (x – 3)
= (x –
3)(x – 3)
= (x –
3)2
2. p2 - 18p + 81
= p2 - 9b - 9p + 81
= (p2 - 9p) - (9p - 81)
= p (p - 9) - 9 (p - 9)
= (p - 9)(p - 9)
= (p - 9)2
3. b2
+ 6b + 9
= b2
+ 3b + 3b + 9
= (b2
+ 3b) + (3b + 9)
= b (b
+ 3) + 3 (b + 3)
= (b +
3)(b + 3)
= (b + 3)2
4. p2
– 4p + 4
= p2
– 2p – 2p + 4
= (p2
– 2p) – (2p – 4)
= p (p
– 2) – 3 (p – 2)
= (p – 2)(p
– 2)
= (p –
3)2
5. x2
– 8x + 16
= x2
– 4x – 4x + 16
= (x2
– 4x) – (4x – 16)
= x (x
– 4) – 4 (x – 4)
= (x –
4)(x – 4)
= (x –
4)2
6. m2
+ 2m + 1
= m2
+ m + m + 1
= (m2
+ m) + (m + 1)
= m (m
+ 1) + 1 (m + 1)
= (m + 1)(
m + 1)
= (m + 1)2Pemfaktoran Bentuk ax2 + bx + c dengan a ≠ 1, a ≠ 0
Anda
telah mempelajari perkalian antara suku dua dengan suku dua menjadi bentuk
penjumlahan seperti berikut.
Perhatikan
bahwa (9 + 8) = 17 dan 9 x 8 = 12
x 6.
Ada dua
cara untuk memfaktorkan bentuk aljabar ax2 + bx + c dengan a ≠ 1 sebagai berikut.
Cara Pertama Dengan Menggunakan sifat
distributif
ax2
+ bx + c = ax2 + px + qx + c dengan
p × q = a + c dan
p + q =
b
Contoh
soal
Faktorkanlah
bentuk-bentuk aljabar berikut dengan menggunakan cara distributif.
1. 2x2
+ 7x + 3
2. 3x2
+ 16x + 5
3. 2x2
+ 5x + 3
4. 3y2
+ 8y + 4
5. 5x2
+ 13x + 6
Peneyelesaian:
1. 2x2
+ 7x + 3
Dua
bilangan yang hasil kalinya ac = 2 × 3 = 6
dan jumlahnya 7 adalah 6 dan 1, sehingga
2x2
+ 7x + 3
= 2x2
+ x +6x + 3
= (2x2
+ x) + (6x + 3)
= x(2x
+ 1) + 3(2x + 1)
= (x + 3)(2x
+ 1)
2. Dua
bilangan yang hasil kalinya ac = 3 × 5 = 15
dan jumlahnya 16 adalah 15 dan 1, sehingga
3x2
+ 16x + 5
= 3x2
+ 15x + x + 5
= (3x2
+ x) + (15x + 5)
= x(3x
+ 1) + 5(3x + 1)
= (x + 5)(3x
+ 1)
3. Dua
bilangan yang hasil kalinya ac = 2 × 3 = 6
dan jumlahnya 5 adalah 3 dan 2, sehingga
2x2
+ 5x + 3
= 2x2
+ 2x + 3x + 3
= (2x2
+ 2x) + (3x + 3)
= 2x(x
+ 1) + 3(x + 1)
= (2x +
3)( x + 1)
4. Dua
bilangan yang hasil kalinya ac = 3 × 4 = 12
dan jumlahnya 8 adalah 6 dan 2, sehingga
3y2
+ 8y + 4
= 3y2
+ 6y + 2y + 4
= (3y2
+ 6y) + (2y + 4)
= 3y(y
+ 2) + 2(y + 2)
= (3y +
2)( y + 2)
5. Dua
bilangan yang hasil kalinya ac = 5 × 6 = 30
dan jumlahnya 13 adalah 10 dan 3, sehingga
5x2
+ 13x + 6
= 5x2
+ 10x + 3x + 6
= (5x2
+ 10x) + (3x + 6)
= 5x(x
+ 2) + 3(x + 2)
= (5x +
3)( x + 2)
Cara Kedua dengan Menggunakan Rumus
ax2
+ bx + c = 1/a (ax + m) (ax + n) dengan
m × n = a × c dan
m + n =
b
Contoh
Soal
Faktorkanlah
bentuk-bentuk aljabar berikut dengan menggunakan rumus.
1. 2x2
+ 7x + 3
2. 3x2
+ 16x + 5
3. 2x2
+ 5x + 3
4. 3y2
+ 8y + 4
5. 5x2
+ 13x + 6
Peneyelesaian:
Dua
bilangan yang hasil kalinya ac = 2 × 3 = 6
dan jumlahnya 7 adalah 6 dan 1, sehingga
2x2
+ 7x + 3
= ½ (2x
+ 6)(2x + 1)
= ½ × 2
(x + 3)(2x + 1)
= (x +
3)(2x + 1)
2. Dua
bilangan yang hasil kalinya ac = 3 × 5 = 15
dan jumlahnya 16 adalah 15 dan 1, sehingga
3x2
+ 16x + 5
= (1/3)(3x
+ 15)(3x + 1)
= (1/3)×
3(x + 5)(3x + 1)
= (x + 5)(3x
+ 1)
3. Dua
bilangan yang hasil kalinya ac = 2 × 3 = 6
dan jumlahnya 5 adalah 3 dan 2, sehingga
2x2
+ 5x + 3
= ½ (2x
+ 2)(2x + 3)
= ½ × 2
(x + 1)(2x + 3)
= (x + 1)(2x
+ 3)
4. Dua
bilangan yang hasil kalinya ac = 3 × 4 = 12
dan jumlahnya 8 adalah 6 dan 2, sehingga
3y2
+ 8y + 4
= (1/3)
(3y + 6)(3y + 2)
= (1/3)×3
× (y + 2)(3y + 2)
= (3y +
2)( y + 2)
5. Dua
bilangan yang hasil kalinya ac = 5 × 6 = 30
dan jumlahnya 13 adalah 10 dan 3, sehingga
5x2
+ 13x + 6
= (1/5)
(5x + 10)(5x + 3)
= (1/5)
× 5 (x + 2)(5x + 3)
= (5x +
3)( x + 2)
Berdasarkan contoh soal tersebut maka cara yang paling bagus digunakan untuk memfaktoran bentuk ax2 + bx + c dengan a ≠ 1, a ≠ 0 adalah dengan menggunakan cara yang kedua yaitu menggunakan rumus. Selain caranya yang singkat kita juga tidak akan ribet memasangkan bilangan yang sudah kita peroleh.
Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Aljabar
Contoh
soal 4
Contoh
soal 5
Contoh
Soal 6
Contoh
soal 7
Contoh
soal 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar